Back to Blog
Music Philosophy

MANUSIA DAN MUSIK - PROLOG

Musik tampaknya ialah sesuatu yang sudah menjadi bagian yang pasti ada dalam kehidupan manusia, walau bukan termasuk dalam kebutuhan primer uniknya manusia tidak bisa hidup tanpa musik (bayangkanlah jika di dunia ini tidak ada musik).

Yusak Hartoko
20 min read
MANUSIA DAN MUSIK - PROLOG

Musik tampaknya ialah sesuatu yang sudah menjadi bagian yang pasti ada dalam kehidupan manusia, walau bukan termasuk dalam kebutuhan primer uniknya manusia tidak bisa hidup tanpa musik (bayangkanlah jika di dunia ini tidak ada musik). Jika kita membahas sejarah musik, para ahli dan peniliti di bidang musik sudah mengelompokan musik dalam beberapa periode (umumnya diajarkan mulai dari era middle ages, 450-1450 M). Tetapi semua orang meyakini bahwa musik sudah ada dan telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia sejak manusia ada.

Berbicara tentang kehidupan manusia, manusia memiliki berbagai kebutuhan. Secara sosiokultural, kebutuhan manusia dalam kehidupan terbagi menjadi tiga, yaitu : kebutuhan material, kebutuhan sosial dan kebutuhan ekspresi (Kaemmer 1993:7).

Mengenai kebutuhan berekspresi manusia, Leon Dallin, Ph.D dalam bukunya “Listener’s Guide to Musical Understanding”, menulis :

“Human beings have expressed themselves in pitches & rhythm throughout the hundreds of years of recorded history and four thousands of years before”.

 

Dari sini dapat dilihat bahwa musik (pitch dan rhythm) merupakan salah satu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan berekspresinya di tengah beragam cara yang ada untuk berekspresi. Dan mungkin musik dalam artian pitch dan rhythm bisa dikatakan cara berekspresi terdekat dengan manusia dengan analisis singkat bahwa manusia mengkomunikasikan apa yang dirasakan hatinya dengan berbicara, pada saat berbicara setiap kalimat-kalimat yang diucapkan akan terdiri dari bervariasi pitch dan rhythm yang akan sesuai dengan dorongan yang sedang dirasakan oleh hati.

Dalam kaitannya memenuhi kebutuhan berekspresi dengan musik, manusia akhirnya terdorong untuk menciptakan musik. Manusia menciptakan karya untuk memenuhi kebutuhan ekspresinya secara personal. Mengutip kata-kata penjelasan yang sangat baik seorang teman saya dalam tulisan skripsinya :

"Karya yang diciptakan selain berisi kulminasi pengalaman auditif dan pengolahan intelegensia tentu tidak akan lepas juga dari konteks pada saat musik itu digarap. Perbedaan jaman, situasi sosial dan kondisi emosi yang sedang terjadi pada komponis mempengaruhi proses terciptanya karya musik" (Adhi Wishnu S, 2005:15).

Hal ini menjelaskan kenapa musik memiliki ciri-ciri khusus dalam periode-periode tertentu dan sehingga dapat dikelompokan berdasarkan ciri-ciri tersebut.

Setiap periode, dalam pergerakan dinamis musik selalu memiliki tokoh-tokoh yang karyanya memiliki ciri khas periode tersebut misalnya Bach atau Vivaldi di jaman baroque, Chopin di era romantik atau juga Igor Stravinsky dan Arnold Schoenberg di musik era 20th century.

Jika diperhatikan di setiap pertambahan era ada kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang “dilanggar” dari era sebelumnya. Karya-karya baru yang dilahirkan lebih membebaskan diri dari aturan-aturan era sebelumnya dan lebih berani mengekspresikan diri. Sehingga musik terus berkembang dengan dinamis sampai pada hari ini. Sesungguhnya musik yang ada saat ini merupakan evolusi dari musik-musik yang sudah ada sebelumnya. Tidak akan ada musik jaman modern tanpa musik jaman romantik. Yang juga tak akan ada tanpa musik jaman klasik dan seterusnya yang merupakan mata rantai yang tak terputus. Tidak akan ada Limp Bizkit atau LinkinPark kalau tidak ada Mozart, tidak ada juga Dream Theatre atau Planet X kalau tidak bermula dari Bach. Kita terbiasa dengan piano tapi tanpa harpsichord kita tak akan pernah melihatnya.

Jika kita renungkan bersama kita hari ini tidak akan bermusik seperti sekarang tanpa serangkaian sejarah musik yang diisi dengan banyak tokoh, banyak cerita, latar belakang dan sebagainya.

Sering sekali kita temukan khususnya dikalangan anak muda adanya kecenderungan yang sangat besar untuk mengidolakan tokoh-tokoh tertentu yang musiknya sedang “up to date” dan digandrungi tentunya. Itu hal yang baik bagi dunia musik karena apresiasi ialah hal yang sangat berharga bagi musisi, sayangnya apresiasi yang penuh penghargaan itu tidak seimbang dengan apresiasi kepada tokoh-tokoh musik terdahulu karena anggapan bahwa musik sebelumnya ketinggalan jaman (padahal musik yang umum didengar sekarang merupakan penyederhanaan dari dari musik-musik era sebelumnya) dan juga ketidaksadaran bahwa musik sekarang adalah hasil evolusi dari musik-musik sebelumnya. Yang menyedihkan kadang-kadang tidak hanya minim apresiasi yang terjadi tetapi juga pandangan sebelah mata bahkan sinis kepada musik-musik terdahulu.

Hal ini menjadi pendorong yang menggelitik untuk mencari tahu tokoh-tokoh musik yang secara umum dianggap mewakili dan memiliki andil yang cukup besar bagi setiap periode-periode musik dalam sejarah perkembangan musik.

NOTE

Dibahas di tulisan selanjutnya ya :-)

- to be continue

Y

Yusak Hartoko

AuthorJoined June 26, 2025

Related Articles

Continue reading more interesting articles

music philosophy

MANUSIA DAN MUSIK PART 2 --- ROMAWI KUNO

Menurut dongeng, kota Roma didirikan pada tahun 753 SM. Roma menjadi republik pada tahun 509 SM dan menganut system demokrasi sampai masa Julius Caesar pada 40-an SM. Kekaisaran Romawi mulai didirikan tahun 149 SM dan mencapai kejayaan pada permulaan abad kedua setelah kelahiran Yesus Kristus.

Yusak Hartoko
Wed Jun 19 2024
11 min readRead More
Music Philosophy

MANUSIA DAN MUSIK PART 1 --- YUNANI KUNO

Sebuah karya musik atau komposisi yang tercipta terkait dengan konteks yang terjadi pada saat komponis mengkomposisikan karyanya tersebut.

Yusak Hartoko
Wed Jun 12 2024
19 min readRead More