Back to Blog
Music Philosophy

MANUSIA DAN MUSIK PART 1 --- YUNANI KUNO

Sebuah karya musik atau komposisi yang tercipta terkait dengan konteks yang terjadi pada saat komponis mengkomposisikan karyanya tersebut.

Yusak Hartoko
19 min read
MANUSIA DAN MUSIK PART 1 --- YUNANI KUNO

Sebuah karya musik atau komposisi yang tercipta terkait dengan konteks yang terjadi pada saat komponis mengkomposisikan karyanya tersebut. Mari bersama mencoba melihat secara utuh (walau tidak utuh-utuh banget, kecuali ada yang mau danain buat penelitian yah hihihi) gambaran latar belakang perkembangan sejarah tiap periode musikal sehingga melalui keterangan yang ada kita dapat memiliki pemahaman konteks yang terkait dengan para tokoh-tokoh musikal dalam sejarah. Untuk bagian awal mari kita melihat ke Yunani kuno.

Musik di Yunani Kuno

Tradisi kebudayaan Yunani Kuno adalah suatu pengaruh utama pada kebudayaan dan pemikiran Eropa Barat selama dua ribu tahun yang silam. Yunani yang sekitar tahun 1000 SM sampai abad ke-4 M terdiri dari kumpulan negara kecil (seperti Makedonia dan Sparta) dan kota independen seperti Athena. Disaat tertentu negara-negara ini berkumpul untuk mengatasi ancaman dari luar. Kekaisaran Yunani ialah yang terbesar di dunia pada jaman pemerintahan Alexander Agung. Yunani mulai merosot setelah ia meninggal dan akhirnya ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 146 SM.

     Kejayaan kebudayaan Yunani Kuno terjadi pada tahun 546 – 323 SM, suatu masa ‘emas’ bagi filsafat, kesusastraan, seni patung, arsitektur, drama, sains dan musik. Pada jaman pertengahan, renaisans dan pada abad 18, pada masa pencerahan, kekayaan budaya Yunani Kuno ini menjadi inspirasi, pengajaran dan perbaikan.

     Tidak seperti sastrawan, atau pemahat/arsitek yang dapat belajar di tradisi Yunani Kuno para pemusik tidak dapat belajar karena pada masa kini tidak ada satu naskah pun yang berisi notasi musik dari kejayaan Yunani Kuno ataupun Romawi kuno, hanya ada sekitar 12 naskah asli berisi notasi musik yang ditulis beberapa abad setelah kejayaan kebudayaan Yunani Kuno, dan belum ada kesepakatan dari para musikolog tentang musik itu. Para ahli musik abad pertengahan kebanyakan mendapat pengetahuan mengenai musik ini dari pihak lain melalui risalah-risalah teoritis. Itulah yang mendasari teori musik budaya Islam dan teori musik barat selama abad pertengahan walaupun sering kali salah ditafsirkan  oleh tokoh-tokoh abad pertengahan.

Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa seperti Apollo, Amphion dan Orpheus. Jadi ada anggapan bahwa musik memiliki kekuatan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membuat mujizat dalam dunia alamiah. Musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Misalnya alat musik yang terkait pada aliran Apollo dalam agama Yunani Kuno adalah Lyra (sejenis harpa kecil), sebuah alat yang ada hubungannya dengan aliran Dionysus yaitu Aulos. Lyra sering dipakai untuk mengiringi puisi epik (seperti Illiad, ciptaan Homer dari abad 8 SM). Sedangkan aulos dipakai untuk mengiringi sajian Dithyramb suatu jenis puisi yang spesifik diperdengarkan dalam ibadah Dionysus. Aulos yang mengiringi sekelompok paduan suara dan musik bagian lain yang dibutuhkan dalam drama-drama agung yang diciptakan Sophocles dan Euripides. Lyra dan Aulos juga ditampilkan secara solo pada pekan-pekan olahraga. Kemungkinan besar dengan cara improvisasinya juga. Perlombaan para pemain aulos dan kithora (sejenis dengan lyra) pada pekan musik instrumental dan vokal menjadi populer setelah abad ke-5 SM, hal ini menghasilkan peningkatan jumlah virtuoso dan peningkatan kompleksitas musik itu. Ada juga sebuah lagu yang menceritakan pertempuran antara Apollo dan naga diperdengarkan oleh seorang pemain aulos, yang bernama Sakadas pada pekan olahraga di Pythia pada tahun 556 SM. Lagu ini deskriptif musik pertama yang terdapat dalam sejarah musik.

Banyak di antara wawasan dan prinsip Yunani kuno tentang filsafat dan ilmu musik masih berpengaruh sampai sekarang. Misalnya, ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada telah dibuat oleh Pythagoras pada pertengahan abad ke-6 SM. Pythagoras juga merumuskan ide “Harmoni dari Alam Semesta” (Music of the spheres) dan menjadi ide yang sangat popular diantara teoritikus musik dari abad pertengahan (masih banyak teori lain, Sejarah musik 1, Dr Rhoderick J. Mc Neill direkomendasikan penulis).

     Sering kali para teoritikus menentang musik dari ibadah aliran Dionysia yang dianggap membangkitkan suatu sifat semangat, kegemparan dan sifat lain yang dianggap kurang baik. Mereka lebih suka aliran musik Apollo yang cenderung pada rasa tenang dan dorongan spiritual. Dalam pembagian ini, kita melihat dua kecenderungan yang utama dalam sejarah musik barat, yaitu yang “klasik” atau “apollonium” dan yang “romantic” atau “Dionysium”.

to be continue

Y

Yusak Hartoko

AuthorJoined June 26, 2025

Related Articles

Continue reading more interesting articles

music philosophy

MANUSIA DAN MUSIK PART 2 --- ROMAWI KUNO

Menurut dongeng, kota Roma didirikan pada tahun 753 SM. Roma menjadi republik pada tahun 509 SM dan menganut system demokrasi sampai masa Julius Caesar pada 40-an SM. Kekaisaran Romawi mulai didirikan tahun 149 SM dan mencapai kejayaan pada permulaan abad kedua setelah kelahiran Yesus Kristus.

Yusak Hartoko
Wed Jun 19 2024
11 min readRead More
Music Philosophy

MANUSIA DAN MUSIK - PROLOG

Musik tampaknya ialah sesuatu yang sudah menjadi bagian yang pasti ada dalam kehidupan manusia, walau bukan termasuk dalam kebutuhan primer uniknya manusia tidak bisa hidup tanpa musik (bayangkanlah jika di dunia ini tidak ada musik).

Yusak Hartoko
Wed Jun 12 2024
20 min readRead More